Menu
Tentang Kami

Visi & Misi

TIGA
PILAR

TIGA PILAR

Gerakan perdamaian, kebudayaan, dan pendidikan SGI didasarkan pada asas penghormatan terhadap martabat kehidupan yang merupakan ajaran kunci dalam filosofi Buddhisme.

Konsep perdamaian yang dianut SGI bukanlah sekedar tidak adanya konflik bersenjata. Perdamaian adalah sebuah proses yang dinamis dan interaktif dimana kecenderungan perusakan diri yang mengakar diarahkan pada tujuan yang kreatif dan konstruktif.

Untuk mencapai tujuan ini, SGI mempromosikan pertukaran di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Presiden Daisaku Ikeda melibatkan dirinya dalam pertukaran persahabatan, bertemu dengan para pemimpin dunia, ilmuwan, dan sarjana untuk membahas berbagai isu mendesak yang berkaitan dengan perdamaian dan umat manusia. Upaya untuk mencapai visi SGI akan sebuah dunia yang damai telah mendorongnya untuk mendirikan beberapa institusi yang didedikasikan pada pertukaran, perdamaian, kebudayaan, dan pendidikan.

Perdamaian ​​​​

Institusi-institusi yang didirikan Presiden SGI demi tujuan dialog lintas budaya dan perdamaian termasuk Pusat Penelitian Boston untuk Abad 21 (1993) yang memajukan dialog antar ilmuwan dan aktivis mengenai nilai universal dari semua budaya dan agama untuk mendukung pengembangan etika global demi perdamaian abad 21, dan Institut Toda untuk Penelitian Kebijakan dan Perdamaian Dunia (1996) yang berfokus pada dialog internasional dalam empat tema utama, yakni Keamanan Umat Manusia dan Sistem Pemerintahan Global, Hak Asasi Manusia dan Etika Global, Keadilan Sosial dan Ekonomi Global, Identitas Budaya dan Warga Dunia.

Soka Gakkai Indonesia juga berperan aktif dalam upaya menyebarkan perdamaian dengan mengadakan seminar-seminar yang berkaitan lintas agama dan juga seminar yang berkaitan menjaga perdamaian di Indonesia.

Kebudayaan

Institusi Kebudayaan yang didirikan Bapak Ikeda antara lain Asosiasi Konser Min-On (1963) yang merupakan salah satu promotor musik terbesar di Jepang dengan pertukaran musk, tari, dan seni pertunjukan bersama kelompok-kelompok dari 80 negara termasuk Indonesia, dan Museum Seni Fuji di Tokyo (1983) yang memamerkan berbagai harta warisan budaya dunia pada publik selain koleksinya sendiri berjumlah lebih dari 25.000 karya seni.

 

Pendidikan

Di bidang pendidikan, Bapak Ikeda mendirikan Sistem Pendidikan Soka yang mencakupi taman kanak-kanak hingga program pasca sarjana. Taman kanak-kanak Soka juga telah dibuka di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan dan Brazil. Universitas Soka yang didirikan pada tahun 1971 di Jepang memiliki program pertukaran dengan lebih dari 90 institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia, termasuk Universitas Indonesia. Universitas Soka Amerika yang memiliki dua kampus di Amerika Serikat, memberikan program bahasa dan seni liberal yang berfokus pada studi masalah global dan kondisi umat manusia. Selain itu, Bapak Ikeda juga mendirikan Institut Filosofi Oriental (1962) dengan cabang-cabangnya di Inggris, Perancis, Rusia, Hong Kong dan India, bertujuan memperkenalkan warisan kekayaan filosofi Asia ke seluruh dunia.