Next
Bagi anggota SGI, 3 Mei dirayakan sebagai Hari Soka Gakkai. Di hari tersebut, yang dianggap sebagai Hari Tahun Baru, anggota SGI membuat tekad baru untuk berjuang demi perdamaian dan kebahagiaan semua orang.
Pada tanggal itu di tahun 1951, Josei Toda dilantik sebagai presiden kedua Soka Gakkai dengan dilatari situasi Jepang pascaperang yang dipenuhi penderitaan dan keputusasaan. Meskipun saat itu anggota Soka Gakkai hanya sekitar 3.000 orang, Toda berikrar dalam upacara pelantikannya untuk menyalakan obor kebahagiaan bagi 750.000 keluarga hingga akhir hayatnya. Dia bahkan mengatakan bahwa jika ikrar ini tidak terwujud, maka tidak perlu mengadakan upacara pemakaman baginya dan buanglah abunya ke Sungai Shinagawa.
Saat mendengar ikrarnya, semua hadirin mengira Toda telah salah mengucapkan tekadnya atau mereka telah salah dengar. Namun hanya ada satu murid yang bertekad mewujudkan keinginan besar gurunya ini, tidak peduli apapun yang harus dilakukannya, bahkan jika harus mengorbankan jiwaraga. Satu murid itu adalah Daisaku Ikeda muda.
Kemajuan kosenrufu setelah itu masih berjalan sangat lambat. Pencapaian tertinggi gerakan memperkenalkan Buddhisme Nichiren kepada orang lain di organisasi daerah (Jpn. shibu) yang paling besar pun tidak lebih dari 100 anggota baru setiap bulannya. Dalam kondisi demikian, Toda berpikir, “Sekaranglah saatnya mengutus Daisaku ke garis depan!”
Josei Toda mengirim Daisaku Ikeda muda ke daerah-daerah yang paling sulit untuk membangkitkan gelombang terobosan baru dalam upaya untuk kosenrufu, dimulai dari Daerah Kamata. Dengan semangat membalas budi kepada Nichiren Daishonin dan Josei Toda, Ikeda muda bersama anggota seperjuangan di daerah Kamata berhasil memungkinkan 201 keluarga memulai perjalanan revolusi manusia menuju hidup yang bahagia. Berkat kemenangan besar ini, gelombang keberanian dan keyakinan menyebar ke seluruh Jepang dan jumlah anggota Soka Gakkai di tahun 1952 meningkat hingga empat kali lipat.
Ikeda Muda terus mewujudkan kemenangan-kemenangan besar yang sebelumnya dianggap mustahil, baik ketika dia memimpin di Bunkyo, Yamaguchi, Sapporo, Osaka maupun daerah-daerah lainnya. Berkat upayanya ini, keinginan Josei Toda untuk mencapai 750.000 keluarga anggota tercapai pada Desember 1957.
Sejarah kemenangan untuk mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin ini dapat terwujud berkat seorang pemuda membuat prasetia agung dan berjuang berdasarkan keyakinan pada Buddhisme Nichiren dengan semangat tanpa menyayangi jiwaraga. Semuanya dimulai dari tekad seorang murid yang ingin mewujudkan keinginan gurunya untuk “menghapus kesengsaraan dan penderitaan dari muka bumi ini”.
Setelah mewariskan semangat dan misinya sebagai Bodhisatwa Dari Bumi kepada Daisaku Ikeda dan generasi muda, Josei Toda meninggal dengan tenang pada 2 April 1958. Bunga-bunga sakura yang sedang bermekaran dengan indah di kala itu seolah-olah merayakan kehidupannya yang penuh makna dan bernilai tertinggi.
Dua tahun setelah itu, Daisaku Ikeda dilantik pada 3 Mei 1960 sebagai presiden ketiga Soka Gakkai. Dia mengukir janji di dalam hatinya:
Guruku, dengan mengikuti jejak Anda, saya sekarang akan memulai perjuangan seumur hidupku untuk Hukum Nam-myoho-renge-kyo. Melampaui hidup dan mati, saya akan maju dengan berani dalam perjalanan menuju kosen-rufu dunia. Saya akan menyebarkan Buddhisme Nichiren Daishonin ke wilayah terjauh di India. Mohon tunggu dan lihatlah saya.
Hanya lima bulan setelah pelantikannya, Daisaku Ikeda dengan berani berangkat ke Amerika untuk memujudkan visi mentornya, berbagi harapan dan keberanian dari Buddhisme Nichiren Daishonin kepada orang-orang yang sedang menderita di seluruh dunia. Ke mana pun dia pergi, dia berdialog dengan Toda di dalam hatinya. Inilah awal dari kosenrufu dunia yang kita lihat saat ini.
Semangat 3 Mei
3 Mei adalah hari ketika anggota Soka Gakkai memulai perjalanan baru untuk memenuhi prasetia agung kosen-rufu, melalui penyebaran Buddhisme Nichiren yang penuh welas asih sesuai dengan kehendak dan amanat Buddha Sakyamuni dan Nichiren Daishonin. Semangat 3 Mei adalah janji bersama guru dan murid. Berikrar dan bertindak tanpa mengandalkan orang lain untuk memenuhi keinginan agung itu adalah sikap seorang Buddha.
Selama 3 Mei terus menjadi komitmen dan fondasi abadi kita, Soka Gakkai akan dipenuhi dengan daya hidup Buddha yang tiada habisnya, dan akan selamanya terus membuka jalan menuju kemenangan , tanpa terhalang oleh rintangan apa pun.
Nichiren Daishonin menulis: “Biarkan para dewa meninggalkan saya. Biarkan semua penganiayaan menyerang saya. Tetap saya akan memberikan hidup saya demi Hukum” (The Writings of Nichiren Daishonin, jilid 1, hlm. 280).
Ketika saya dilantik sebagai presiden ketiga Soka Gakkai pada 3 Mei 1960, saya menjadikan kalimat “Surat Membuka Mata” ini sebagai semangat saya sendiri dan bersumpah untuk mendedikasikan hidup saya demi mewujudkan kosen-rufu di seluruh dunia. Saya siap untuk menanggung semua kesulitan dan penganiayaan di sepanjang jalan ini.
-SGI Presiden Ikeda