Sebelumnya
Sejak muda, saya sudah memiliki toko bahan bangunan dan membesarkannya sampai menjadi bisnis kayu yang sukses. Saya menganut hati kepercayaan Buddhisme ini karena Mama dan aktif di kegiatan susunan saat itu. Namun fungsi iblis yang muncul dari kekayaan materi membuat saya mundur dari hati kepercayaan selama hampir lebih dari 20 tahun. Selama itu juga usaha saya mulai mengalami kemunduran dan akhirnya bangkrut akibat perilaku dan kebiasaan saya yang suka berjudi.
Istri saya sangat bersusah hati dan tidak bahagia karenanya, apalagi kami memiliki tiga putri. Saya berhutang di mana-mana, dan akhirnya sampai tidak memiliki uang sama sekali untuk membiayai sekolah anak-anak dan kebutuhan rumah tangga. Hidup saya saat itu benar-benar sangat berantakan dan terpuruk akibat ulah dan keserakahan saya sendiri. Saya mudah emosi dan marah-marah kepada istri dan anak-anak, bahkan tidak akur dengan orangtua sendiri.
Saat kondisi terpuruk, saya berusaha meminta bantuan kepada saudara, tetapi tidak seorang pun yang mau membantu dan mendukung karena mereka tidak percaya lagi dengan saya. Keluarga besar menganggap saya adalah orang yang sudah tidak punya harapan dan takut bila saya datang ke rumah untuk meminjam uang untuk berjudi. Saya pun merasa marah dan benci terhadap sebagian keluarga besar saya. Teman-teman berjudi pun menghilang karena saya memilki banyak hutang.
Bertemu Dengan Soka Gakkai
Di tengah-tengah kondisi demikian, dua pemimpin Soka Gakkai mengunjungi dan mengajak saya untuk mengikuti kegiatan di Soka Gakkai. Istri saya dalam keadaan yang sangat putus asa, ketika mendengar dorongan semangat untuk menyebut Nam-myoho-renge-kyo, langsung ingin mencobanya walaupun tidak mengerti apa-apa. Dia hanya bertekad dalam hatinya ingin mengubah nasib dan bahagia. Sedangkan saya berusaha untuk menghindari mereka dengan berbagai alasan bila mereka mau datang berkunjung. Keadaan semakin membuat saya stres berat dan hanya mau tidur saja. Dalam benak saya hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan uang dengan segala cara.
Pada akhirnya, karena sudah buntu dan putus asa, saya pun mencoba untuk kembali menyebut Nam-myoho-renge-kyo.
Pada Desember 2010, saya akhirnya memutuskan untuk menerima Gohonzon dan menjadi anggota Soka Gakkai berkat dorongan semangat yang tiada henti dari pimpinan Soka Gakkai. Melalui hati kepercayaan ini saya menyadari bahwa saya memiliki latar belakang keluarga penjudi. Keluarga dari beberapa saudara saya juga berantakan karena judi.
Oleh karena itu saya bertekad untuk memutus karma keluarga ini dan mengubahnya menjadi misi hidup saya. Saya bertekad menyebut daimoku minimal 3 jam setiap hari. Terkadang bisa 7 jam. Di jalan pun saya menyebut daimoku dalam hati. Saya bertekad ingin cepat mengubah nasib.
Berkat daimoku, saya mulai percaya diri bahwa saya pasti bisa mengubah nasib. Kesulitan pun terasa begitu ringan. Dua bulan setelah saya menerima Gohonzon, susunan di Karawang juga dibentuk dan saya diberi tugas menjadi ketua chiku Karawang. Nichiren Daishonin dalam memberikan bimbingan kepada murid-murid mudanya mengatakan,
“Keinginan saya adalah agar semua murid-muridku membuat sumpah agung’ (“Perihal Gerbang Naga”; WND-1, hlm. 1003). Saya pun berprasetia akan menjalani hati kepercayaan ini seperti air dan melaksanakan kosenrufu dengan sungguh-sungguh.
Saya menceritakan segala kesulitan saya di depan Gohonzon dan terus menjalani kegiatan kosenrufu walaupun kondisi saya sangat sulit dan banyak hutang. Dengan daimoku saya pun bertekad untuk bisa memiliki penghasillan yang cukup untuk keluarga dan sarana penunjang untuk melakukan kegiatan kosenrufu. Saya sangat percaya dengan bimbingan dari Nichiren Daishonin yang mengatakan,
“Mereka yang percaya pada Sutra Bunga Teratai ibarat sedang berada di musim dingin, tetapi musim dingin pasti berubah menjadi musim semi” (WND-1, hlm. 536).
Berjuang Untuk Kosenrufu Dengan Segenap Jiwa Raga
Saya menjalankan tugas sebagai pemimpin chiku dengan penuh semangat, saya harus menghadiri pertemuan dengan jarak tempuh yang cukup jauh Karawang-Cikampek dan saya juga belajar sebagai pemimpin harus mendoakan kebahagiaan orang lain walaupun keadaan saya sangat sulit. Saya berpikir, “Bagaimana saya mendoakan kebahagiaan orang lain sedangkan saya memiliki hubungan tidak baik dengan keluarga sendiri?”
Dengan kesadaran itulah, saya mendatangi satu per satu saudara saya dan memulai hubungan baik dengan mereka. Mereka pun menjadi sangat bingung ketika saya datang.
Saya selalu percaya bila kita bertekad dan berdoa dengan sungguh-sungguh pasti ada jalan untuk mengatasi kesulitan. Keluarga besar yang tadinya tidak mendukung saya menjadi dewa-dewi pelindung. Ayah saya meyakinkan kakak saya untuk meminjamkan uang kepada saya untuk merintis usaha baru. Akhirnya saya berhasil mendapat pinjaman untuk modal usaha kios pulsa dan telepon genggam.
Tetapi banyak sekali rintangan yang harus saya hadapi, terutama mencari lokasi toko yang tepat. Perlahan-lahan karena saya tidak bekerja, uang pinjaman semakin menipis untuk biaya kehidupan keluarga. Setelah mencari sana-sini, saya menemukan dua tempat yang bisa dijadikan pertimbangan, ada satu ruko yang saya suka karena bangunannya bagus, ruko satunya lagi saya tidak suka karena ruko tersebut bangunannya sudah rusak dan jelek. Setelah menunggu beberapa lama, dengan keadaan keuangan yang sudah menipis, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan ruko yang bangunannya jelek dan memulai usaha baru di sana.
Saya merintis usaha baru dari nol. Namun dalam perjuangan itu pun saya selalu mengutamakan kegiatan susunan. Sesibuk apapun, saya selalu mengutamakan tugas saya sebagai pemimpin. Kekuatan Gohonzon sangatlah luar biasa. Toko saya pelan-pelan mulai ramai, padahal toko tersebut dulunya sangat sepi karena bangunannya jelek, lokasinya pun kurang bagus.
Saya percaya dengan menjadikan Gohonzon dan kegiatan Kosenrufu sebagai pusat kehidupan saya, secara perlahan dan pasti kehidupan saya berubah. Dari modal yang habis dan memesan barang dengan keadaan yang pas-pasan, saya bisa atasi satu per satu kesulitan untuk memajukan usaha saya. Dari awal saya membuka usaha ini, saya tidak pernah berjaga di toko, tetapi karyawan-karyawan sayalah yang berjualan! Saya hanya memesan dan mengatur barang, yang bisa saya lakukan di mana saja, sehingga bisa menjalani kegiatan susunan dan melakukan kunjungan.
Bila kita tulus hati menjalani kosenrufu, dewa-dewi pelindung pasti mendukung kita. Bila ada karyawan yang tidak benar, dia akan dengan cepat keluar dengan sendirinya, dan saya tidak pernah susah mendapatkan penggantinya. Semakin kita bergiat untuk kosenrufu, fungsi iblis pasti datang.
Ada satu musibah besar ketika Honbu Jawa Barat mengadakan kursus pelatihan, kami sekeluarga menjadi panitia untuk kegiatan tersebut. Satu hari sebelum acara, terjadi banjir besar melanda rumah kontrakan yang kami tempati, sedangkan saat itu kami sudah ada di lokasi kursus pelatihan dalam rangka persiapan acara. Banjir ternyata sudah mencapai leher orang dewasa, tetapi karena kami semua sangat sibuk untuk kegiatan ini, kami sudah tidak ada waktu lagi untuk khawatir dengan keadaan rumah kami.
Apapun yang terjadi, kami sekeluarga ingin acara ini berjalan sukses dan anggota-anggota bisa senang. Istri saya memutuskan untuk pulang ke rumah. Meski para tetangga melarang untuk masuk ke rumah, tetapi dengan susah payah dia menerobos banjir yang sudah sampai leher orang dewasa hanya untuk mengambil Gohonzon, surat-surat berharga dan satu baju batik yang saya kenakan untuk kursus pelatihan. Setelah itu dia kembali lagi ke lokasi acara.
Saat itu kami sangat gembira menjalani semua ini karena untuk pertama kalinya kami menjadi tuan rumah walaupun ada bencana besar di depan mata. Rumah dan barang-barang lain tentunya habis karena banjir. Dua bulan setelah kejadian banjir besar tersebut saya mendapatkan rejeki bisa membeli rumah baru pada tahun 2013.
Saya pindah dari sebuah rumah kontrakan ke rumah baru. Enam bulan kemudian setelah itu saya mendapatkan lagi rejeki besar dengan membeli satu rumah lagi yang sekarang saya tempati, sehingga rumah pertama yang saya beli saat ini dikontrakan.
Ketika Kita Berubah, Dunia Pun Berubah
Saya tidak menyangka dalam waktu 3 tahun saya berhasil mengubah nasib sesuai tekad. Saya mendapatkan penghasilan bulanan yang melebihi doa saya. Saya bisa membeli dua rumah dan mobil yang saya bayar secara tunai demi kegiatan Kosenrufu. Dulu saya sangatlah serakah dan ingin cepat kaya, tetapi dengan hati kepercayaan ini saya bisa merevolusi diri saya.
Bahkan istri dan anak-anak memuji perubahan saya menjadi suami dan ayah yang lebih perhatian dan tidak pemarah. Saya pun selalu mendukung penuh anak-anak saya untuk melakukan kegiatan di susunan. Mereka pun menjadi aktif di kegiatan Soka Gakkai dan mau melaksanakan daimoku pagi dan malam. Bagaimanapun, hati kepercayaan dan revolusi manusia dari orangtua-lah yang menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Ikeda Sensei memberikan bimbingan berikut, “Bila ada kesulitan besar, maka pasti akan datang kebahagiaan besar”. Karunia dari Gohonzon sangatlah luar biasa. Sebagai manusia sangatlah wajar bila kita menjadi malas bila situasi kehidupan kita yang sudah maju diserang fungsi iblis. Tetapi bila kita selalu ingat akan prasetia untuk tidak mundur dari hati kepercayaan dan komitmen untuk selalu berjuang demi kosenrufu tidak peduli apapun yang terjadi, maka rejeki baik, nyata maupun sunyata, pasti datang melebihi yang kita bayangkan.
Setelah kejadian banjir besar, saya berhasil membeli rumah baru yang lebih nyaman dan lokasinya tidak banjir. Bahkan keluarga besar sangat heran dengan perubahan nasib saya, mereka bahkan menganggap saya mendapat gaji besar dari Soka Gakkai.
Perjuangan untuk menjalankan kosenrufu juga tidaklah mudah. Saya harus kunjungan anggota ke daerah yang jauh sehingga saya seringkali harus pulang sampai rumah larut malam. Ada satu wilayah namanya Renglas Dengklok. Dulu area tersebut hanya ada satu anggota. Setiap kami melaksanakan daimoku bersama atau pertemuan, hanya pemimpin saja yang datang.
Wilayah tersebut sangatlah sulit tantangannya karena banyak anggota yang sudah mundur dari hati kepercayaan sejak lama dan hanya mau di zona nyaman. Bahkan mereka sering membatalkan janji saya secara mendadak. Tetapi saya bertekad justru di tempat yang paling sulitlah saya harus berjuang.
Dengan didasari daimoku bersama semua pemimpin dan bersatu hati agar para Bodhisatwa Dari Bumi bermunculan di Renglas Dengklok dan tidak pernah menyerah untuk berjuang, saat ini Renglas Dengklok sudah terbentuk chiku dan memiliki 20 anggota. Sebagai seorang pemimpin, dengan daimokulah kita bisa mengeluarkan kekuatan untuk menyampaikan kata-kata Buddha agar bisa sampai hati ke anggota. Sebagai pemimpin, saya berkomitmen untuk berjuang menjaga dan memperhatikan para anggota. Ini adalah bentuk balas budi saya kepada Gohonzon dan Soka Gakkai yang telah mengubah hidup saya.
Pada saat pertemuan kemenangan bulan April 2018 di Pusat, Shibu Karawang juga mendapatkan penghargaan karena berhasil 20 Bodhisatwa Dari Bumi telah muncul dan menjadi anggota Soka Gakkai. Semuanya adalah berkat kerja keras dan kesatuan hati dari empat bagian di Shibu Karawang.
Bimbingan Ikeda Sensei mengatakan,
“Ketika kita berubah, dunia pun berubah. Kunci untuk semua perubahan adalah transformasi batin kita — perubahan hati dan pikiran kita. Ini adalah revolusi manusia. Kita semua memiliki kekuatan untuk berubah. Ketika kita menyadari kebenaran ini, kita dapat menghadirkan kekuatan itu di mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apa pun.”
Dengan mengubah dasar kesesatan pokok jiwa kita, maka pasti kehidupan kita pun ikut berubah baik, baik dari aspek ekonomi maupun hubungan kita dengan orang lain. Saat ini saya bisa sangat memahami dan bisa memberikan bukti nyata dari bimbingan Sensei tersebut. Keluarga saya menjadi harmonis dan hubungan dengan orangtua menjadi sangat baik. Saudara-saudara kandung yang dulunya takut dan tidak percaya dengan saya, sekarang kami memiliki hubungan yang sangat baik. Mereka berubah menjadi mendukung saya, bahkan beberapa di antara mereka sudah menyebut Nam-myoho-renge-kyo. Saya sangat berterima kasih kepada Gohonzon dan mempunyai guru kehidupan Ikeda Sensei yang telah mengubah kehidupan saya, jauh dari saya yang pernah pikirkan sebelumnya. Sungguh luar bisa kekuatan hati kepercayaan ini, jauh melebihi apa yang kita pikirkan!