Apa yang membedakan Buddhisme Nichiren Daishonin dari aliran Buddhisme lainnya? Bagaimana pandangan Soka Gakkai mengenai kelahiran kembali dalam ajaran Buddha? Apakah gerakan Soka Gakkai yang tersebar di banyak negara memiliki struktur yang terhubung secara global?

Pertanyaan-pertanyaan menarik ini muncul dalam sesi dialog Seminar “Get to Know Buddhism”, yang diselenggarakan oleh Tim Pembina Kerohanian Buddha (TPKB) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Acara ini berlangsung pada Minggu, 12 September 2021, pukul 19.00 WIB melalui Zoom. Soka Gakkai wilayah Surabaya turut diundang sebagai salah satu narasumber, yang diwakili oleh Ketua Pemuda, Sdr. Kiki.

Seminar ini dihadiri oleh sekitar 49 peserta, terdiri dari mahasiswa TPKB ITS serta generasi muda Soka Gakkai wilayah Surabaya. Kegiatan ini menjadi kesempatan yang berharga untuk memperkenalkan filosofi Buddhisme Nichiren melalui pemutaran video pengenalan Soka Gakkai serta sesi diskusi dan tanya jawab mengenai ajaran tersebut.

Presiden SGI, Daisaku Ikeda, pernah menyampaikan pandangan Buddhis tentang dialog dengan mengatakan: "Dialog adalah proses belajar dari orang lain. Hal ini menuntut anggota SGI untuk menghormati sesama." (18 Maret 2011, World Tribune, hlm. 5).

Dialog bukan sekadar percakapan atau pertukaran kata, melainkan wujud dari keinginan bersama untuk saling menghormati, belajar satu sama lain, dan bertumbuh bersama melalui interaksi yang bermakna.

Melalui seminar daring pada masa pandemi ini, diharapkan makin banyak generasi muda dapat memahami nilai-nilai Buddhisme Nichiren serta pentingnya dialog dalam menciptakan harmoni dan pemahaman antarsesama. Meskipun kondisi saat itu membatasi pertemuan tatap muka dan menghadirkan berbagai tantangan, semangat untuk belajar dan berdialog tetap tumbuh. Semoga semangat ini terus berkembang, menginspirasi lebih banyak orang untuk membangun kehidupan yang dipenuhi kebijaksanaan, keberanian, dan kasih sayang.